Jum'at, 29 November 2024
Ketua Umum KORMI Nasional Hayono Isman menyampaikan duka yang mendalam atas tragedi Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan meninggalnya lebih dari 130 orang supporter Arema FC dan anggota Polri.
"Saya selaku pribadi dan sebagai Ketua Umum KORMI Nasional dan Keluarga Besar KORMI menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya 130 supporter dan juga anggota Polri dalam tragedi Stadion Kanjuruhan," ucap Hayono Isman.
Menurut Hayono Isman, tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut tidak seharusnya terjadi karena sepak bola dibangun atas dasar sportifitas dan kebersamaan.
"Tidak patut mengorbankan nyawa hanya untuk sepak bola," ucap Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) tahun 1998.
Sementara itu untuk para pendukung atau supporter klub, Hayono meminta agar bersikap sportif dan menerima kekalahan klub yang diandalkanya dengan lapang dada.
"Jangan karena klubnya kalah walau di kandang sendiri harus meluapkan emosi yang akhirnya berujung kericuhan," terangnya.
Menurutnya, tragedi ini merupakan yang terbesar dalam sejarah sepak bola Indonesia. Hayono mengungkapkan inilah pentingnya manajemen olahraga agar saat ada kericuhan bisa ditangani dengan langkah-langkah yang baik dan terukur.
"Saya pikir, apa yang telah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo adalah tepat dan tepat waktu untuk PSSI menghentikan sementara Liga 1 sampai ada hasil evaluasi dan solusi serta langkah yang diambil tidak menimbulkan tragedi yang serupa," ujar Hayono Isman.
Dalam kesempatan itu, Hayono Isman menegaskan bahwa Indonesia harus berjiwa besar dan mengambil hikmah jika mendapat sanksi tegas dari FIFA kepada Indonesia dalam bentuk apapun termasuk pembatalan tuan rumah FIFA U-20.
“Supaya kita, khususnya PSSI belajar bahwa mengelola sepakbola Indonesia tidak boleh dianggap remeh. Jangankan 130 nyawa, 1 nyawapun tidak boleh jadi korban," tandas Hayono Isman terkait tragedi Stadion Kajuruhan.