Jakarta - Meskipun momentum awal lebaran telah berlalu dan kini kita memasuki 10 hari terakhir dibulan Syawal, tepatnya 20 Syawal 1445 H yang jatuh pada hari Senin (29/4/2024). Komite Olahraga Masyarakat Indonesia atau KORMI melihat masyarakat perlu disadarkan kembali untuk melakukan aktifitas fisik usai lebaran Idul Fitri.
Meskipun masih banyak yang melakukan silaturahmi kepada keluarga, teman dan menghadiri undangan halal bihalal maupun pernikahan yang marak diselenggarakan saat bulan Syawal ini, Ketua Bidang Wisata Kesehatan dan Kebugaran (WKK) KORMI Nasional, dr. Leny Pintowari, Sp.KO, Subsp. APK (K) mengajak masyarakat untuk beraktifitas fisik.
Kabid WKK KORMI Nasional yang akrab disapa dr. Leny ini memberikan kiat-kiatnya dalam beraktifitas fisik usai lebaran Idul Fitri. Menurutnya, aktifitas fisik menjadi sangatlah penting, mengingat apa yang telah dikonsumsi saat lebaran kemarin dan juga terbatasnya aktifitas fisik pada momentum silaturahim bersama keluarga, kerabat dan teman.
“Kembali aktif bergerak, kurangi waktu duduk atau "mager" dengan melakukan
"stretching break" setiap 1 atau 2 jam duduk,” ucap dr. Leny memberikan tips pertamanya.
Tips kedua, lanjut dr. Leny yaitu latihan aerobik. Ia menyarankan untuk melakukan latihan aerobik dengan Intensitas Sedang.
“Merujuk pada WHO Guidelines on physical activity and sedentary behaviour in 2020, diharapkan durasinya 30 - 60 menit setiap kali, serta 150-300 menit seminggu yang meningkat secara bertahap,” lanjutnya.
Tidak hanya aerobik saja, wanita yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) juga memberikan tipa untuk melakukan latihan beban. Ia menjelaskan, latihan beban ini bisa diawali dengan beban yang ringan atau menggunakan beban tubuh sendiri.
“Lakukan angkat beban sebanyak 2 - 3 kali perminggu. Kemudian tingkatkan dengan beban sedang untuk manfaat yang lebih besar,” jelas dr. Leny.
dr. Leny juga menerangkan dan mengingatkan untuk melakukan latihan kelenturan dan keseimbangan. Latihan kelenturan dan keseimbangan penting untuk mencegah jatuh, terutama pada Lansia.
“Lakukan latihan 2 sampai 3 kali perminggu serta kembali pada pola makan sehat seimbang, agar tidak terjadi peningkatan Berat Badan,” terang dr. Leny.
Tidak lupa dr. Leny mengajak masyarakat untuk kembali mengikuti kegiatan latihan rutin yang kerap diselenggarakan oleh tiap-tiap Induk Organisasi Olahraga (inorga) yang berhimpun di KORMI. “Ikuti latihan rutin inorga, kembali berlatih dalam komunitas INORGA, sesuai dengan tingkat kemampuan dan tingkat kebugaran masing-masing,” ajaknya.
Terakhir dan tidak pernah lupa, dr. Leny meminta masyarakat untuk selalu bergembira dalam setiap berolahraga. “Gembira adalah salah satu faktor pendorong untuk tetap semangat berolahraga,” tandas dr. Leny yang sudah membuat tips yang dapat digunakan masyarakat secara umum dan khususnya untuk Inorga yang berhimpun di KORMI. (*)